Press "Enter" to skip to content

Gereja Katolik di Batam Siap Sambut Hangat Bhikkhu Thudong di Gereja

Share this:

KATOLIKTIMES.COM, Batam – Dalam semangat persaudaraan dan toleransi antarumat beragama, Gereja Katolik di Batam menyatakan kesiapan penuh untuk menyambut kedatangan para Bhikkhu Thudong yang dijadwalkan akan tiba pada Kamis, 17 April 2025. Sekitar 30 Bhikkhu akan disambut hangat di Gereja Katolik Paroki Kerahiman Ilahi, Tiban, Sekupang, Batam.

Kehadiran para Bhikkhu ini merupakan bagian dari tradisi Thudong, yaitu perjalanan spiritual para Bhikkhu dari Thailand dan negara-negara Asia Tenggara lainnya menuju Candi Borobudur, yang dilakukan dengan berjalan kaki melintasi berbagai daerah di Indonesia. Batam menjadi salah satu titik singgah penting dalam perjalanan penuh makna ini.

RP. Ansensius Guntur, CS, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) Gereja Katolik Kevikepan Kepulauan Riau, yang juga berkarya di Paroki Kerahiman Ilahi Tiban, menegaskan bahwa Gereja Katolik menyambut penuh sukacita dan hormat atas kunjungan para Bhikkhu Thudong.

“Ini adalah momen penting yang menunjukkan bahwa semangat kebersamaan lintas iman bukan hanya wacana, tetapi nyata dalam tindakan. Kehadiran para Bhikkhu adalah berkat, dan kami dengan tangan terbuka menyambut mereka di rumah doa kami. Gereja adalah rumah bagi semua yang mencari kedamaian,” ungkap RP. Guntur.

Menurutnya, penyambutan ini merupakan bentuk nyata semangat dialog, penghargaan, dan kerja sama antaragama sebagaimana diajarkan dalam ajaran sosial Gereja Katolik. Dalam konteks masyarakat plural seperti Indonesia, membangun jembatan harmoni menjadi tugas bersama.

Kegiatan penyambutan ini nantinya juga akan diisi dengan doa lintas iman, sharing, dan ramah tamah. Komunitas Gereja, para pemuda lintas agama, dan warga sekitar juga akan dilibatkan sebagai bentuk keterlibatan umat dalam mempererat tali persaudaraan.

Bhikkhu Thudong adalah sebuah tradisi spiritual dalam agama Buddha yang melibatkan perjalanan spiritual dengan berjalan kaki ribuan kilometer, yang dilakukan oleh para bhikkhu (biksu).

Thudong berasal dari kata Pali “dhutanga” yang berarti latihan keras. Perjalanan ini merupakan bagian dari latihan spiritual para bhikkhu, yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Sang Buddha dan ajaran-Nya. 
Thudong dilakukan dengan berjalan kaki, tanpa membawa banyak bekal, dan mengandalkan kemurahan hati orang-orang yang ditemui di sepanjang perjalanan. Para bhikkhu juga terus melakukan meditasi dan istirahat selama perjalanan. 

Thudong adalah tradisi yang sudah ada sejak zaman Sang Buddha, ketika para bhikkhu harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk menyebarkan ajaran. (CS/KT)

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *