KATOLIKTIMES.COM, AMBAWANG – Tepat pada Senin-Rabu, 10-12 Juni 2024 Guru dan Karyawan/wati SMP Bruder Pontianak melaksanakan Kemping Rohani di Wisma Pelangi Ambawang Pontianak.
Jarak yang ditempuh dari Pontianak ke Wisma Pelangi 64 km, kurang lebih dua jam perjalanan menggunakan bus/kendaraan roda empat.
Wisma Pelangi digagas oleh Mgr. Samuel Oton Sidin, OFMCap. Mgr. Samuel mulai tinggal di Wisma Pelagi pada tahun 1998. Beliau tinggal di sebuah tenda sederhana selama tiga bulan. Nama Pelangi memiliki arti tertentu, memberikan warna yang cerah, sukacita kepada semua orang yang datang mengunjungi tempat ini.
Nama Wisma Pelangi juga berangkat dari Kisah Nabi Nuh. Nampak jelas bahwa, memberi nama Wisma Pelangi sesuai dengan situasi yang dialami sekitar tempat ini.
Menurut Br. Jimes, OFMCap, “Karena ini hutan konservasi, maka kami disini tidak merusak tanaman yang ada, tetapi membiarkan dia tumbuh sesuai dengan kondrat alamnya. Paling kami menambah menanam pohon buah-buahan, tetapi tidak merusak yang sudah ada” jelas Br. Jimes saat diminta sharing pengalaman pada malam pertama (Senin, 10/06/24)
Konservasi Tradisional
Mimpi yang dicanangkan selanjutnya di Wisma Pelagi adalah tempat untuk mengisi suasana batin untuk berjumpa dengan Sang Pencipta. Datang untuk menyepi. Tidak mengheran rencana baik ini, karena tahun 2023 yang datang berkunjung ke Wisma Pelangi sekitar 2.500 orang dari semua kalangan. Tidak termasuk yang kunjung pulang pergi.
Sementara sampai pada pertengahan tahun 2024 (Januari-Juni) jumlah para pengunjung tempat ini berkisar 1.500 orang. Perlu diketahui bahwa hutan konservasi tradisional ini pernah mendapat penghargaan dari Presiden ke 6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, M.A memberikan penghargaan Kalpataru kepada Mgr. Samuel Oton Sidin tahun 2012. Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada orang, kelompok atau organisasi atas jasa mereka dalam melestarikan lingkungan hidup. Suasana tempat ini sangat menyenangkan bagi setiap orang yang ingin mendalami tentang kecintaan terhadap lingkungan (alam).
Kegiatan Kemping Rohani
Usai melaksanakan ujian Penilaian Sumatif Akhir Semester Genap (PSASG), salah satu program kegiatan sekolah adalah kemping rohani. Program kegiatan ini dibawah naungan tim kerja Bina Iman.
Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari dua malam sangat bervariatif. Pada hari pertama, kegiatan diisi dengan ice breaking, Pendalaman Spiritualitas Hidup.
Yang diisi dengan sharing pengalaman penghayatan spiritualitas, meditasi singkat, renungan, dan doa malam. Selebihnya urusan pribadi.
Sedangkan hari kedua, diawali dengan senam bareng, sarapan pagi dan lanjut outbond bersama. Kegiatan aoutbond diisi dengan oubond jelajah.
Beberapa tantangan sekaligus refleksi yang didapat selama oubond. Dari hasil sharing beberapa guru, menyampaikan bahwa makna yang didapat selama outbond kerjasama, saling mendengarkan saling memberikan dukungan, dan lain sebagainya.
Semua tentang kebersamaan dan kekompakkan. Kompak menjadi tanda komunitas yang solid dan akrab. Diakhir semua kegiatan ditutup dengan ibadat kreatif yang dipandu oleh Br. Ferdianus Jelahu, MTB.
Ibadat Kreatif
Apa pentingnya ibadat kreatif dalam kemping rohani? Ibadat kreatif yang dilaksanakan malam hari pukul 19.30-21.30 WIB merupakan ensensi dari seluruh kegiatan yang sudah kita laksanakan selama satu hari (Selasa, 11 Juni 2024).
Selain menemukan makna melalui refleksi, sharing kelompok, kita dihantar pada kedalaman relasi batin (Manusia dan Allah).
Tujuan ibadat ini menghantar masing-masing pengalaman pribadi akan kebaikan yang diberikan Allah kepada kita semua. Tentu saja yang perlu kita maknai adalah kedalaman isi batin kita kepada Allah.
Bahwa perjumpaan dalam kebersamaan itu mengandung arti penting sebagai satu komunitas umat beriman. Kegiatan ibadat kreatif diisi dengan beberapa kegiatan antara lain: doa bersama-sama, bacaan dari Kis 2:41-47, ada permainan (Zip-Zap, dan Baris Berdasarkan……..), diskusi kelompok dan pleno dari hari diskusi kelompok.
Diakhir pleno diberikan penenguhan. Dalam menyampaikan peneguhan Bruder menggarisbawahi tiga point penting, yakni: menjadi komunitas mengenal (Kis 2:42), membantu (Kis 2:44) dan berbagi (Kis 2:45).
Seperti yang dilaksanakan oleh komunitas jemaat perdana. Bagaiamana dengan kehidupan kita sebagai satu komunitas orang beriman di sekolah?
Ada yang perlu kita maknai dan belajar dari jemaat perdana. 1) kita perlu perkuatkan komunitas kita.
Dengan cara saling memberikan hal-hal baik kepada sesama, saling mendukung dan saling melengkapi. 2) menampakkan ‘cahaya positif’ untuk sesama.
Kita perlu menembarkan kebaikan-kebaikan untuk sesama. 3) orang lain akan percaya terhadap kehidupan komunitas kita yang solid, kompak, selalu bersama, mendukung, dsbnya. Kalau ini terus kita tampaikkan maka, 4) jumlah murid kita semakin bertambah.
Sebagai haparan, kita memulai sesuatu yang baru dengan cara yang baru. Maksud dengan cara yang baru adalah belajar hal baik setelah kita pulang dari tempat ini-Wisma Pelagi.
Kehadiran kita bukan sekedar mengisi kesenangan saja, tetapi ada pertumbuhan hidup rohani yang positif untuk hidup berkeluarga, untuk karya dan pelayanan kita.
Perayaan Ekaristi
Kegiatan Kemping ditutup dengan Perayaan Ekaristi (Rabu, 12/06/24), pukul 10.30-11.30 WIB di ruang pertemuan Wisma Pelagi. Yang memimpin Perayaan Ekaristi Pastor Andat, OFMCap. Dalam homilinya pastor menengaskan bahwa “Hukum dibuat untuk mengatur prilaku hidup manusia agar menjadi lebih baik.
Tujuannya sederhana untuk kesejahteraan bersama. Hal ini ditegaskan dalam Injil Mat 5:17-19 dikatakan “Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat, atu kitab para nabi, aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” Perayaan Ekaristi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari seluruh rangkaian Kemping Rohani.
Semoga kemping rohani yang diselenggarakan tahun 2024 oleh SMP Bruder Pontianak dapat menjadi kekayaan pengalaman hidup rohani dan jasmani bagi kita masing-masing, secara khusus guru dan karyawan SMP Bruder Pontianak.
Terima kasih semua dukungan dan keterlibatan guru dan karyawan/wati, yayasan pendidikan sekolah bruder yang memberikan dukungan dan sumbangan hingga kegiatan ini terlaksana dengan baik dan lancar, sesuai dengan komitmen satuan tenaga pendidikan SMP Bruder Pontianak.
Meskipun masih banyak kekurangan sana-sini, saya yakni bisa menjadi pengalaman untuk diperbaiki dalam melaksanakan kegiatan selanjutnya. (bf/kt)
Be First to Comment