KATOLIKTIMES.COM – Paroki St. Paulus Atsj adalah paroki yang dilayani oleh para Biarawan OSC. Kunjungan pastoral Mgr Aloysius Murwito, OFM pantau Pemekaran Dua Paroki di Atsj dimulai dari stasi Sagare. Setibanya di Sagare pada Selasa 17.00 WIT, Bapa Uskup langsung menuju ke lokasi perkebunan masyarakat untuk melihat keadaan tanaman padi, umbi-umbian, dan sayur-sayuran milik masyarakat.
Hal positif di balik keadaan perkebunan itu yakni masyarkat setidaknya perlahan-lahan sudah bisa melangkah maju dari pola hidup meramu menuju bercocok tanam meskipun perlu terus dibiasakan.
Pada Rabu 6 Mei, umat berkumpul di gereja dan berdoa rosario bersama yang dipimpin langsung oleh Bapa Uskup dan diakhiri dengan berkat untuk umat dan air yang disediakan untuk untuk diberkati.
Bapa Uskup pun memberikan nasehat dan ajakan-ajakan kepada umat terutama dalam mewaspadai penyakit virus Korona yang sedang menyebar di mana-mana, sekaligus Bapa Uskup mengajak umat untuk menjaga kesehatan lewat pola hidup sehat, makan dan minum yang bersih, dan istirahat secukupnya.
Sebelum melanjutkan perjalanan menuju pusat Paroki di Atsj, Bapa Uskup mengabil waktu untuk mengunjungi lokasi pembangunan dua rumah pemerintah yang dikerjakan oleh para siswa dari Sekolah Kursus Pertukangan Keuskupan (KPK) di Kota Distrik Atsj.
Inilah hasil karya dari anak-anak Asmat sendiri dan diharapkan terus menjadi daya pikat bagi semakin banyak anak-anak Asmat untuk mengikuti pendidikan kursus pertukangan demi masa depan hidupnya. Dari Sagare, Bapa Uskup bersama rombongan melakukan perjalanan ke pusat paroki yaitu Paroki St. Paulus Atsj.
Perjalan dari Sagare menuju pusat paroki di Atsj pagi itu 10.00 WIT sungguh mengesankan. Tak dibayangkan bila akan terjadi sesuatu. Belum setengah perjalanan, perahu fiber yang digunakan oleh Bapa Uskup dan rombongan tiba-tiba mengalami gangguan sehingga perjalanan pun sempat berhenti beberapa waktu. Bapa Uskup bersama rombongan akhirnya beristirahat di sebuah pondok kecil atau biasa disebut befak dalam bahasa setempat. Saat itu waktu menunjuk pukul 12.00 WIT.
Untungah bahwa di situ ada keluarga muslim pendatang yang tinggal di tempat itu dan berdagang. Setelah turun dari perahu fiber, Bapa Uskup bersama beberapa rombongan berjalan menuju keluarga mulim di pondok itu untuk berteduh sebentar.
Kebetulan pedangan itu memiliki sarana transportasi berupa perahu longboat dan speed. Akhirnya Bapa Uskup mencoba mendatangi mereka dan berdialog meminta bantuan agar sekiranya tuan pemilik speed itu bisa menghantar Bapa Uskup menuju ke daerah dimana terdapat signal agar bisa berkomunikasi guna meminta bantuan jemputan dari pastor di paroki Atsj.
Syukurlah bahwa pemilik speed itu bersedia mengangar ke tempat signal yaitu distrik Comoro yang ditempuh kurang lebih 45 menit. Setibanya di Comoro, Bapa Uskup langsung menghubungi Pastor Eko OSC di Paroki Atsj dan meminta bantuan untuk segera menjemput Bapa Uskup berserta beberapa rombongan sekaligus membawa satu buah mesin untuk dipakai pada perahu fiber menggantikan mesin yang baru saja mengalami gangguan.
Sambil menunggu jemputan, Bapa Uskup bersama beberapa rombongan beristirahat sebentar di sebuah rumah Bapak Jules yang adalah seoang guru asal Flores yang letaknya tidak jauh dari pelabuhan. Pukul 18.20 WIT, Speed OSC yang dikendarai oleh dua karyawan pastoran tiba di pusat distrik yaitu Comoro untuk menjemput Bapa Uskup.
Bapa Uskup bersama dua suster lebih dahulu dihantar dengan speed ke paroki Atsjdan tiba sekita pukul 20.00. Setelah itu menyusulah rombongan berikutnya yang menumpangi perahu fiber yang sama namun sudah dengan kekuatan mesin 15 PK milik OSC.
Rombongan yang kedua tiba kira-kira pukul 12.00 di pelabuhan speed paroki Atsj. Keesokan harinya yaitu pada hari kamis tanggal 7 Mei, Bapa Uskup berama rombongan didampingi oleh Pastor Eko OSC dan Pastor Freday OSC serta Pastor Inno Retobjaan Pr dan Pastor Anes Laritembun Pr, mengunjungi umat di stasi Biwar Laut dan Youw.
Kedatangan Bapa Uskup disambut gembira oleh umat stasi Biwar Laut maupun umat stasi Youw. Selain mengunjungi umat dan mendoakan mereka, Bapa Uskup pun melihat kondisi umat setempat serta keadaan gereja dan pastoran guna mempersipakan pemekaran menjadi sebuah paroki yang baru.
Setelah dialog bersama umat dan pesan-pesan dari Bapa Uskup, semua menuju ke pastoran untuk makan bersama. Perjalanan terus dilanjutkan oleh Bapa Uskup bersama rombongan besar kembali menuju ke Paroki Atsj.
Atas undangan Bapak Kepala Distrik, maka di tengah perjalanan Bapa Uskup memberkati sebuah gedung Puskesmas Distrik yang baru. Usai pemberkatan, rombongan bersama Bapak Uskup melanjutkan perjalanannya menuju Atsj. Demikianlah dua stasi yang baru saja dikunjungi Bapa Uskup sebagai persiapan menuju paroki yang baru.
Keesokan harinya yaitu pada Jumat 8 Mei, sebelum menginggalkan Paroki Atsj, Bapa Uskup mengunjungi lokasi gedung sekolah Kursus Pertukangan Keuskupan di Atsj sekaligus mengadakan pertemuan dengan kepala Direktur sekolah Kurus Pertukangan Keuskupan beserta rekan-rekan kerjanya dengan dihadiri oleh Bapak Aji Sayekti dari Komisi PSE Keuskupan, Pastor Ino Retobyaan selaku Direktus Pusat Pelayanan Pastoral Keuskupan Agats dan Pastor Eko selau Pastor Paroki Atsj.
Pertemuan itu dibuat dalam rangka mengevaluasi perkembangan sekolah dan perserta kursus sekaligus membicarakan hal-hal penting yang mesti segera dibenahi dan diadakan secepatnya ke depan.
Usai pertemuan itu, bapa uskup bersama rombongan melakukan perjalanan pulang ke Kota Agats dan tiba pada hari Jumat tanggal 8 Mei 2020.
Sumber: keuskupanagats
Be First to Comment