Press "Enter" to skip to content

MAPENTA PEMUDA KATOLIK DENPASAR: AJAKAN UNTUK BANGKIT DALAM KEMAJEMUKAN

Share this:

KATOLIKTIMES.COM, Denpasar – Di tengah Pandemi Covid-19 yang belum mereda, perputaran roda organisasi Pemuda Katolik harus tetap berjalan sebagai bagian dari pergerakan sosial kemasyarakatan. Berangkat dari konteks tersebut, Pemuda Katolik Komisariat Cabang Denpasar menggelar Masa Penerimaan Anggota (MAPENTA) dengan tema “Reborn In Diversity”.

Turut hadir sebagai pembicara, Pastor Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Denpasar, RD. Martinus Emanuel Ano atau yang biasa disapa Romo Eman; Wasekjen PP Pemuda Katolik Bidang Riset dan Kebijakan Publik, Eduardo Edwin Ramda, beserta Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah Bali, Herman Umbu Billy.

Baca juga: USKUP MANADO BERDIALOG BERSAMA ORMAS KATOLIK SE-SULTENG

Sebagai pembuka, Ketua Caretaker Pemuda Katolik Komisariat Denpasar, Gerald Bagus menyampaikan bahwa kegiatan ini telah disiapkan secara matang dengan konsep yang adaptif ditengah kondisi pandemi.

Kegiatan ini dilakukan sekaligus menghimpun data baru untuk persiapan pengembangan organisasi di masa mendatang.

“Puji Tuhan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dengan kehadiran calon anggota baru secara hybrid” kata Gerald.

Dalam sambutannya, Herman Umbu Billy menyampaikan bahwa pada dasarnya organisasi harus tetap bergerak dinamis ditengah berbagai tantangan yang terjadi.

“Sekarang kita ini fokus pada kerja-kerja digital, sehingga kita buat platform katkat.id. Kepada teman-teman denpasar, setelah mapenta, kita akan mengadakan muskomcab dan KKD. KKD harus berfokus pada kerja-kerja digital. Yang penting setelah ini adalah soal peran kita di masyarakat melalui pekerjaan dan profesi kita masing-masing”, kata Umbu.

Baca juga: PEMUDA KATOLIK KOMDA BENGKULU SUKSES GELAR DIALOG BERSAMA BNN

Kehadiran Romo Eman dalam Mapenta kali ini memberikan pencerahan rohani kepada kader dengan penjelasan yang konkret. Romo Eman menyikapi tema Reborn in Diversity ini dengan mengajak para kader untuk lahir kembali dalam kemajemukan, seperti semangat paskah yang telah dirayakan pekan lalu.

Kegiatan ini hadir menjadi momentum yang pas setelah merayakan paskah sehingga kita bisa bergerak sebagai rasul awam di masyarakat.

“Sehebat apapun kita sebaga orang muda, tapi kalau Tanpa Roh, kita akan jadi hambar juga. Spiritualitas katolik mengajak kita untuk membiarkan diri dikuasai oleh Roh Kudus yang telah kita terima dalam sakramen baptis untuk berkarya dalam kegiatan kemasyarakatan”, jelas Romo Eman.

Terakhir, Eduardo Edwin Ramda atau yang biasa Edu memberikan materi tentang pengenalan organisasi berbasis jawaban yang telah disampaikan oleh peserta dalam form online pendaftaran Mapenta.

Edu berpandangan bahwa Sebagai kegiatan mandatory, Mapenta sesunggunhya merupakan pintu masuk menuju kawah candradimuka pembentukan kader yang tangguh dan inspiratif.

Harapannya, kegiatan ini tidak hanya berjalan untuk formalitas semata, namun menjadi momentum silahturahmi untuk menyatukan pemahaman akan nafas dan orientasi organisasi. Klasterisasi kader dalam mapenta ini diharapkan mampu menjadi pegangan bagi Ketua selanjutnya untuk melakukan pemetaan program kerja yang konkret dan memberdayakan kader”, tutup Edu. (pc/kt)

 

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *