KATOLIKTIMES.COM – Tepat di Hari Kasih Sayang atau Valentine’s Day Orang Muda Katolik Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa menggelar diskusi virtual bertajuk “Pandemi Bukan Halangan dengan judul “Love In Pandemic”, Minggu, (14/02/2021).
Bergerak dengan rasa kerinduan untuk berkumpul acara dibuka oleh sambutan dari Fr. Diakon Albertus Bondika yang memberikan semangat cinta kasih bahwa kita sebagai OMK “Bersama-sama menumbuhkan harapan di tengah pandemi”.
Baca juga: MALAM KEAKRABAN, OBAT RINDU ORANG MUDA DI ERA NEW NORMAL TAATI PROTOKOL KESEHATAN
Baginya, di hari kasih sayang di tengah pandemi ini, beberapa orang muda mengalami keterbatasan untuk mengeskpresikan kasih sayang kepada orang disekitar yang dicintainya. Dalam sambutan Diakon Bondi juga mengatakan, “Sebagai orang muda kita harus lebih kreatif dalam membagi cinta kepada orang-orang sekitar seperti keluarga dan tetangga” sambutnya.
TALKSHOW: PANDEMI BUKAN HALANGAN
Acara yang di gelar perdana secara virtual ini dimoderatori oleh Perwakilan OMK PCGIT Etherldreda Everest Norutama dan menghadirkan para narasumber diantaranya yaitu Animator OMK Indonesia Yohanes Aris Retnanto, Aktivis LiFE Mirellie Setiawan dan Odilo Febrian Mahergya, serta Romo Pendamping OMK PCGIT Romo Camellus Delelis Da Cunha, Pr.
Turut memeriahkan persembahan penampilan Teresa Youth Choir (TYC) sebagai bagian dari kategorial OMK PCGIT dan Lexicon sebagai perwakilan dari Bina Iman Remaja (BIR) Cikarang.
Memasuki sessi diskusi, Animator OMK Indonesia Yohanes Aris Retnanto memaparkan “Bagi yang berpasangan atau berpacaran ketika mengalami putus cinta dimasa sebelum pandemi saja sudah sakit apalagi putus cinta dimasa pandemi, karena tidak ada kesempatan untuk berkomunikasi secara langsung untuk tau sama tau” terang Aris.
Kita harus pintar- pintar mengolah diri, lanjut Aris, termasuk berefleksi itu salah satu hal yang paling penting, apa saja yang bisa kita kembangkan dalam diri kita.
Disisi lain, Rm. Camellus Delelis Da Cunha, Pr berpendapat “Kalau kita sebagai orang Katolik sudah merasa minder, tidak mau untuk bergaul keluar jadi jangan salahkan kalau pada akhirnya dengan keterbatasan itu kita juga mendapat suatu hambatan, baik itu jodoh ataupun pekerjaan” ucap Rm. Camellus.
Baca juga: PEMUDA KATOLIK JABAR SILATURAHMI KE BAWASLU JABAR
“Tetapi jika kita sebagai orang Katolik mampu melanjutkan apa yang dimaksud tentang garam dan terang dunia, justru kita akan dicari oleh banyak orang dan diikuti oleh banyak orang” tuturnya.
Dalam sesi tanya jawab, perwakilan aktivis LiFE menerangkan beberapa pertanyaan tentang semangat yang bisa diteladani dan diterapkan bagi OMK PCGIT dalam masa pandemi.
Menurut Mirellie Setiawan, “Yang terpenting adalah kita harus terus berkarya dimasa pandemi seperti ini, ketika kita sulit ketemu teman-teman, tetapi kita bisa berkarya dengan kesukaan dan hobi kita. Dengan karya tersebut, kita bisa juga mewartakan injil kemanapun, karena dunia digital tidak terbatas oleh jarak”.
Pada akhir sessi, panitia mengadakan kuis menarik via online yang diikuti oleh seluruh peserta diskusi online. Kegiatan ditutup dengan berfoto bersama secara virtual. Dalam acara ini dihadiri oleh 48 peserta OMK serta didampingi oleh Ignatia Titi Rahayu sebagai Dewan Pendamping OMK PCGIT. (Tl/Aa/Bw/Ev)
Be First to Comment