Press "Enter" to skip to content

MALAM KEAKRABAN, OBAT RINDU ORANG MUDA DI ERA NEW NORMAL TAATI PROTOKOL KESEHATAN

Share this:

KATOLIKTIMES.COM – Orang Muda Katolik (OMK) Stasi Gereja Kristus Raja Hambalang PMPP-TNI kawasan IPSC mengambil langkah yang sangat progresif ditengah-tengah era new normal.

Membuat malam keakraban yang sederhana dan penuh dengan sukacita kerinduan setelah sejak lama tak dapat berkumpul.

Dengan kesiapan menggunakan asas kehati-hatian serta seizin RD.Tri Harjono selaku Romo Stasi Gereja Kristus Raja dan pendamping orang muda Pak Dimas acara yang dinanti sejak lama bisa terlaksana pada Sabtu,13/2/2021.

Sekitar 40 OMK hadir serta mengikuti protokol kesehatan 3M, Kegiatan dibuka dengan misa dalam homilinya Romo Tri menyampaikan surat gembala dari Bapak Uskup Paskalis Keuskupan Bogor serta proficiat untuk para OMK yang telah membuat kegiatan ini.

Baca Juga: PEMUDA KATOLIK JABAR SILATURAHMI KE BAWASLU JABAR

Usai misa, peserta bergeser kearah Patronat dibuka dengan doa bersama serta. Menurut ketua OMK Selvi mengatakan “acara ini sudah lama direncanakan namun terkendala oleh beberapa perizinan.

Tapi di hari ini Puji Tuhan bisa kita selenggarakan juga sekalian perkenalan anggota pengurus OMK yang baru” tuturnya.

Romo Tri juga mengungkapkan dalam kata sambutannya agar orang muda dapat terus berkembang dijalan Kristus dan teguh dalam iman.

Pentas seni lewat nyanyian serta tarian ditambah makan malam bersama menambah keakraban serta pengobat rindu setelah lama tak berkumpul.

Ditengah acara, peserta berdiskusi mengenai kesiapan orang muda dalam memberikan kontribusi di era new normal saat masa pandemik ini.

Baca Juga: Webinar Mahasiswa Katolik Lampung: Kontribusi Hidup Berorganisasi, Bermasyarakat Dan Menggereja

Sebagai pengisi sesi, Padro Franciscus memantik pembahasan soal tanggapan orang muda yang hadir mengenai inovasi strategi dalam rangka menjalankan kegiatan-kegiatan kepemudaan.

Ketua OMK PKKC Joaninha berpendapat “situasi saat ini memang sulit untuk mengadakan kegiatan namun bukan menjadi alasan untuk tidak bergerak, kami optimalkan dan maksimalkan kesempatan seperti membuat pertemuan OMK per lingkungan-lingkungan dengan cara kejar bola.

Tetap harus bersinergi dengan pengurus-pengurus agar langkah tersebut menggunakan asas kehati-hatian dalam masa pandemi seperti ini”Ungkapnya.

Monica Reinha juga berpendapat “untuk saya harus bersyukur dengan situasi saat ini dan tetap melayani dengan maksimal di Gereja meskipun kita tau bahwa jam misa saat ini lebih cepat dibanding dahulu, namun tak bisa mengurangi iman Kekatolikan kita”.

Diakhir diskusi orang muda siap terus berkembang dan berkomitmen untuk berinovasi “Pakai strategi untuk terus berkembang, perlu peduli dan kritis atas apa yang terjadi di Gereja serta masyarakat karena masa new normal ini sama dengan kebiasaan baru, sistem baru. Oleh karena itu kami siap berkontribusi melahirkan hal-hal tersebut”, tutur Padro selaku pengisi materi. (pc/kt)

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *