Press "Enter" to skip to content

FX TETES FIRMAN: PRODUKTIF DALAM ADAPTASI KEBIASAAN BARU

Share this:

KATOLIKTIMES.COM – Setelah membaca judul diatas pasti semua sudah tidak asing mendengar Produktif Dalam Adaptasi Kebiasaan Baru, dan tidak terasa satu tahun berlalu (1 Maret 2020 – 17 April 2021) kita semua hidup berdampingan dengan virus corona (Covid -19).

Data gugus tugas percepatan penanggulangan covid-19 di Indonesia mencatat pada tanggal 16 April 2021 Positif 1.590.000, Sembuh 1.440.000 dan 43.073 kasus kematian yang menjadi keprihatinan kita semua.

Setelah tiga bulan melakukan lockdown dikutip dari web www.presidenri.go.id pada tanggal 30 Juni 2021 mengumumkan lima (5) arahan terkait adaptasi kebiasaan baru agar masyarakat tetap produktif dan aman dari penularan Covid-19, Pertama Presiden mengingatkan pentingnya prakondisi yang ketat.

Baca juga: Pemuda Katolik Komda Jabar Gelar Webinar Bahas Problematika dan Efektivitas Vaksinasi Covid-19 di Jabar

Sosialisasi kepada masyarakat harus dilakukan secara masif terutama mengenai sejumlah protokol kesehatan yang harus diikuti seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan atau keramaian, hingga menjaga imunitas tubuh.

Ilustrasi Adaptasi Kebiasaan Baru. Sumber: google.com
Ilustrasi Adaptasi Kebiasaan Baru. Sumber: google.com

Kedua, Presiden mengingatkan pentingnya perhitungan yang cermat dalam mengambil kebijakan yang harus didasarkan data dan fakta di lapangan.

Terkait hal ini, Presiden meminta tiap kepala daerah yang ingin memutuskan daerahnya masuk ke fase adaptasi kebiasaan baru agar berkoordinasi dengan Gugus Tugas.

Ketiga, Presiden juga mengingatkan soal penentuan prioritas yang harus disiapkan secara matang mengenai sektor dan aktivitas mana saja yang bisa dimulai dan dibuka secara bertahap.

Sebagai contoh, pembukaan tempat ibadah secara bertahap dengan terlebih dahulu menyiapkan dan menerapkan protokol kesehatan di tempat ibadah dinilai Presiden sudah sangat baik.

Keempat, Kepala Negara ingin agar konsolidasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah, mulai dari provinsi hingga tingkat RT, terus diperkuat.

Ia juga meminta agar koordinasi di internal Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) diperkuat.

Kelima, Presiden meminta agar dilakukan evaluasi secara rutin. Meskipun sebuah daerah kasus barunya sudah menurun, Presiden mengingatkan agar jajarannya tidak lengah terutama karena kondisi di lapangan masih sangat dinamis.

Baca juga: Pernyataan Sikap GERMAS PMKRI Regio Sumatera Terhadap Tindakan Perspektif Masyarakat Papua

Menurutnya, keberhasilan pengendalian Covid ini sangat ditentukan oleh kedisiplinan dan protokol kesehatan. Dan tidak kalah juga menteri ekonomi Ibu Sri Mulyani sudah mengeluarkan 450 triliun lebih untuk membuat stimulus ekonomi agar bangkit kembali dan tidak semakin terpuruk.

Tidak berhenti di situ sejak tanggal 13 Januari 2021, Indonesia melaksanakan vaksinasi tahap pertama yang di pelopori oleh Bapak Presiden sendiri di damping para menteri, pemuka agama, anak muda kreatif/selebriti sebagai acuan bahwa vaksin Covid-19 aman bagi semua kalangan.

Kami pekerja dibidang pendidikan sangat terbantu sejak adanya vaksin covid -19 tahap pertama dan kedua yang sudah kami terima tentu saja menjadi bukti bahwa sektor pendidikan dapat bangkit kembali setelah 1 tahun libur sekolah.

Mudah-mudahan seperti arahan bapak menteri pendidikan Nadiem Makarim tanggal 20 juli 2021 semua sekolah di seluruh Indonesia dapat melakukan tatap muka namun masih memperhatikan protocol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, membatasi jumlah siswa dalam satu kelas.

Dunia pendidikan melakukan transformasi agar kegiatan belajar mengajar terus berjalan dan produktif walaupun siswa berada dirumah.

Tidak mudah bagi guru, dosen dan orang tua tentunya banyak kendala namun berkat kegigihan para Tenaga Pendidik melakukan pembelajaran secara daring banyak hal yang terlaksana berkat positif pandemi covid – 19 ini.

Baca juga: FRANSISKUS KURNIAWAN: TOLERANSI DAN KEBERAGAMAN DI INDONESIA

Sebelumnya banyak yang belum tau bahkan belum pernah memakai media pembelajaran tersebut contohnya aplikasi Google Clasroom, Quizi, Zoom, Google Metting, dan masih banyak lagi aplikasi di atas bisa diakses secara gratis dengan kelebihan dan kekurangan yang bisa kita dapatkan.

Kesimpulan seperti yang dikatakan mbak Merry Riana kendalikan emosimu atau emosi itu yang akan mengendalikanmu.

Jangan pernah menyalahkan orang lain atas kegagalan dan kesedihanmu karena kebahagiaanmu lah adalah urusanmu. Kebahagiaanmu itu harus datang dari dalam dirimu.

Jangan juga mengeluhkan kesulitan yang kamu alami, lebih baik berdoa dan tetap berusaha agar nasibmu hari ini lebih baik dari hari sebelumnya. Kamu harus tetap pede, pede percaya diri dan percaya Dia. Ingat kata Merry Riana, it is time for you to get up, dress up, show up and never give up.

oleh Fransiskus Xaverius Tetes Firman Alisyah, Kader Pemuda Katolik Komcab Kota Sukabumi, Komda Jabar, Tugas Akhir KKD Pemuda Katolik Jawa Barat 2021.

Daftar Pustaka:

  1. https://covid19.who.int/
  2. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20201023203928-532-562192/daftar-stimulus-kemenkeu-untuk-ekonomi-di-tengah-pandemi.
  3. https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/lima-arahan-presiden-terkait-penerapan-adaptasi-kebiasaan-baru/
  4. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5332594/tak-cuma-jokowi-ini-daftar-penerima-vaksin-pertama
  5. https://bnpb.go.id/berita/adaptasi-kebiasaan-baru-yang-aman-covid19-dan-produktif-ala-merry-riana.

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *