Press "Enter" to skip to content

TEROWONGAN SILATURAHMI RENCANA TETAP DIBANGUN TAHUN INI

Share this:

KATOLIKTIMES.COM – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan rencana pembangunan terowongan silaturahmi antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral terus berlanjut.

Rencana pembangunan terowongan sempat menuai kritik dari berbagai pihak antaranya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan pengamat politik LIPI beberapa waktu lalu.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj. (Foto: ICMI)

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj menilai silaturahmi mestinya tak perlu disimbolkan dengan pembangunan infrastruktur semata.

Hal senada disampaikan pengamat politik LIPI, Wasisto Raharjo Jati tak menampik  bahwa pembangunan terowongan silaturahmi itu tak lebih dari simbol yang.

Baca juga: USKUP SIPRIANUS SURATI PRESIDEN JOKOWI AGAR HENTIKAN PROYEK GEOTHERMAL

Rencana pembangunan itu, menurutnya, sebatas mempermudah akses bagi warga yang dari atau mau ke Istiqlal atau Katedral.

Makna silaturahmi antarumat beragama yang ingin disampaikan belum tentu terbersit dibenak masyarakat. Hanya sekadar menganggap terowongan sebagai fasilitas baru.

Menurut Wasisto, masalah-masalah demikian tidak bisa diselesaikan hanya dengan membangun simbol berupa terowongan.

Masih banyak berbagai permasalahan antar umat beragama yang masih menjadi PR bagi orang nomor satu di Indonesia (Jokowi) mulai dari izin pembangunan rumah ibadah, persekusi pada kalangan minoritas, hingga keterbatasan ruang berekspresi bagi tiap umat beragama.

Pengamat politik LIPI itu menegaskan bahwa ada yang lebih urgent ketimbang membangun terowongan bawah tanah. Negara mestinya benar-benar hadir membangun kedamaian dan harmoni antar umat beragama.

Melansir Kompas.com (23/7/2020) Basuki mengatakan, ada tiga alternatif desain yang dipertimbangkan dalam membangun terowongan silaturahmi.

Dari ketiga alternatif tersebut, Kementerian PUPR disebut memilih desain yang paling aman, yakni terowongan yang menggunakan eskalator.

Soal target rampungnya terowongan tersebut, Basuki enggan banyak bicara namun menegaskan, proses pembangunan bakal tetap terselenggara tahun ini.

Di lokasi yang sama, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga menyebutkan, anggaran yang dialokasikan untuk membangun terowongan sekitar Rp 40 miliar.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkap rencana pembangunan terowongan bawah tanah antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral disampaikan saat Jokowi melakukan peninjauan renovasi Masjid Istiqlal.

Orang nomor satu itu juga melontarkan terowongan tersebut dibangun untuk memudahkan para pejalan kaki yang menyeberang dari Istiqlal ke Katedral atau sebaliknya.

Jokowi mengatakan, terowongan tersebut sekaligus dimaksudkan sebagai simbol adanya silaturahim antara Jemaah di Masjid Istiqlal dengan umat di Gereja Katedral. (pc/kt)

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *