Press "Enter" to skip to content

ADEODATUS ARJON: PERAN PEMUDA KATOLIK DALAM PENGEMBANGAN EKRAF BERBASIS DIGITAL

Share this:

KATOLIKTIMES.COM – Memasuki revolusi industri 4.0, ekonomi teknologi digital menjadi salah satu modal utama yang dibutuhkan oleh para pelaku industri untuk mengembangkan lini usaha mereka. Kehadiran industri 4.0   pun menjadi bukti bahwa saat ini perkembangan industri tidak dapat terlepas dari perkembangan teknologi.

Perkembangan sektor industri yang beriringan dengan perkembangan teknologi tentunya dapat membawa  dampak yang positif pada suatu negara, salah satunya dampak positif pada peningkatan perekonomian suatu negara.

Dengan adanya teknologi digital, suatu negara dapat mendorong perekonomiannya ke arah ekonomi digital. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk perkembangan ekonomi digital.

Google dan TEMASEK (2018) dalam hasil penelitiannya, menyebutkan bahwa salah satu hal yang mendukung perkembangan internet ekonomi di Indonesia adalah banyaknya jumlah pengguna internet di Indonesia.

Ekonomi digital di Indonesia memang dapat membawa banyak dampak positif, namun hal ini juga menjadi tantangan pemerintah dalam membuat kebijakan.

Dengan adanya perkembangan ekonomi digital dapat memungkinkan munculnya model bisnis baru, integrasi antar sektor bisnis, serta perubahan model bisnis pada sektor yang sudah ada.

Dengan perkembangan Industri 4.0, terjadinya pergeseran dalam dunia bisnis. Beberapa bidang pekerjaan atau bisnis akan memiliki peluang untuk berkembang pesat, yang lain mungkin akan mengalami penurunan.

Dalam survey yang diadakan oleh World Economic Forum (Future of Jobs Survey 2018), diketahui ada 4 (empat) tren teknologi yang akan mendominasi industri pada tahun 2018-2022 yaitu High-speed mobile internet, artificial intelligence, big data analytics, dan cloud techonoligy.

Baca juga: HALAU PENYEBARAN PAHAM RADIKALISME, PEMUDA KATOLIK LAMPUNG DAN LEGISLATIF TINGKATKAN SINERGITAS

Keempat, teknologi tersebut diyakini akan banyak mempengaruh perkembangan bisnis perusahaan yang berdampak roda perekonomian.

Pada tahun 2016, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan studi terkait ekonomi digital di Indonesia.

Salah satu hasil dari studi ini menunjukkan bahwa terlihat ada perubahan model bisnis yang mungkin terjadi di berbagai sektor yaitu sektor Finansial, Sektor kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif, Sektor pertanian, serta sektor agrologistik.

Perubahan dan inovasi model bisnis, serta adanya penggunaan teknologi baru dalam  keempat sektor ini merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh sektor-sektor tersebut sehingga dapat  berkembang seiring dengan perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

Ekonomi Kreatif
Gambar Ilustrasi Ekonomi Kreatif. Sumber: Google

Sektor ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang menjadi peluang strategis dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi indonesia. Pemerintah Indonesia tengah gencar mendorong industri kreatif menjadi agent of development dalam meningkatkan perekonomian negara.

Baca juga: PMKRI Cabang Langgur Bersama Remas Kawal Ibadah Puasa di Kota Langgur

Hal ini di mulai dengan diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang pengembangan Ekomomi Kreatif, dimana dalam instruksi presiden tersebut menekankan adanya keterpaduan para menteri dalam pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif.

Mengutip  dari  Cetak  Biru  Ekonomi  Kreatif 2025, dijelaskan bahwa ekonomi kreatif merupakan suatu penciptaan nilai tambah (ekonomi, sosial, budaya, lingkungan) berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber  daya  manusia (orang  kreatif) dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi.

Kreativitas tidak sebatas pada karya yang berbasis seni dan budaya, namun juga bisa berbasis ilmu    pengetahuan dan teknologi, engineering dan  ilmu  telekomunikasi.

Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa terdapat 3 hal pokok yang menjadi dasar dari ekonomi  kreatif, antara lain  kreativitas, inovasi dan penemuan.

Jika di lihat lebih jauh, Potensi ekonomi kreatif masih terbuka luas untuk digarap pelaku usaha di Indonesia. Kekayaan budaya dan tradisi Indonesia masih bisa terus digali untuk dikembangkan, namun men-syaratkan kreativitas tinggi.

Baca juga: BUKA RAKERDA I, GOMEZ: PEMUDA KATOLIK JABAR DAPAT MENJADI ROLE MODEL

Optimalisasi sumber daya manusia bisa dilakukan untuk memperkuat ekonomi/industri kreatif yang ada di Indonesia.

Dalam catatan sejarah, Pembangunan bangsa sangat besar ditentukan oleh peran pemuda secara aktif dan kreatif dengan didasarkan atas kualifikasi spiritual, intelektual yang baik, ketahanan, kualitas moral yang terpuji, dan ideologi yang terpuji.

Dalam membangun bangsa yang sedang dilanda oleh berbagai krisis, diperlukan peran pemuda yang berkualifikasi, yaitu yang memiliki kualitas spiritual yang tinggi, intelektual yang mampu bersaing, ketahanan dan kualitas moral yang terpuji, dan ideologi yang teruji, dengan mengambil peranan secara aktif dan kreatif.

Berperan aktif dalam mengatasi disintegrasi bangsa demi persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa, turut serta mengambil bagian dalam upaya pemecahan masalah kemiskinan dengan bekerja keras, meningkatkan sumber daya manusia, dan menciptakan lapangan kerja atau berwiraswasta, dan turut serta secara aktif dalam memberantas budaya korupsi dengan mereformasi moral bangsa yang telah dirusakkan, serta menciptakan etos kerja yang positif dengan meningkatkan kedisiplinan, kejujuran dan semangat pengabdian yang berdedikasi tinggi.

Sejarah Pemuda Katolik tidak dapat dipisahkan dengan perjalanan sejarah bangsa. Karena itu catatan sejarah Pemuda Katolik senantiasa bersentuhan bahkan berkaitan dengan sejarah pergerakan, perjuangan, perkembangan pemuda Indonesia.

Baca juga: Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Asia Sidot Soroti Hilangnya Pendidikan Pancasila dalam PP 57/2021

Dengan melihat sejarah pergerakan, Pemuda Katolik yang sekarang menjadi sarana pembelajaran atau organisasi kader, sudah seharusnya mampu mencetak kader-kader yang inovatif, kreatifitas dan berdaya saing.

Pemuda katolik harus bergeser paradigma, menentukan upaya bagaimana memanfaatkan peluang mengembangkan sektor ekonomi kreatif melalui media digital.

Hal ini tidak bisa dipungkiri, sebab di era revolusi industri 4.0, investasi dan pembangunan sumber daya manusia merupakan hal penting. Karena itu, peran Pemuda Katolik sangat diharapkan untuk bersinergi dan bahu membahu dalam meningkatkan kualitas skill dan kemampuan masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan global dan kader pemuda katolik pada khususnya.

Baca juga: GELAR KADERISASI KKD SERIES I, GUBERNUR JABAR: PEMUDA KATOLIK HARUS JADI PENDAMAI DI TENGAH ISU PERPECAHAN

Memasuki era industri 4.0, pemuda termasuk Pemuda Katolik menghadapi tantangan dan peluang. Salah satu tantangannya kehadiran revolusi industri 4.0 akan menghilangkan lapangan pekerjaan karena diambil alih oleh robot dan mesin. Sementara peluang dari revolusi industri 4.0 yang dirasakan di Indonesia, adalah kemudahan-kemudahan transaksi online untuk memenuhi sejumlah hajat hidup masyarakat. Namun, lapangan kerja yang hilang akan membuat adanya pengangguran.

Pemuda Katolik harus terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan agar kelak menjadi sumber daya manusia yang cerdas, kompetitif, terampil, profesional, melek iptek, kreatif dan inovatif. Hal ini akan bermuara untuk mencetak berbagai peluang untuk mengembangkan dan menghasilkan ide-ide dalam mengembangkan produk-produk ekonomi kreatif.

Di sisi lain Pemuda Katolik juga bertanggung jawab dan menjadi solusi dari persoalan bangsa. Sebuah ungkapan untuk mengajak agar marilah kita bekerja keras, bergotong royong, dan terus melakukan perbaikan dalam berbagai aspek kehidupan sesuai dengan tugas, kewenangan, kompetensi masing-masing untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.

Ini tugas penting yang harus di emban oleh setiap Pemuda Katolik di manapun berada. Menjadi kader yang menjiwai Pro Ecclesia et Patria adalah hukumnya wajib bagi para kader. Dari uraian di atas, keterlibatan yang harus di ambil oleh Pemuda Katolik dalam pengembangan Ekonomi Kreatif berbasis digital adalah:

  1. Menjalin kerjasama antar pegiat media digital dalam radius dan lingkungan pemuda katolik, guna menciptakan ide dan kreatifitas yang berbau pengembangan ekonomi kreatif.
  2. Melakukan atau menciptakan kegiatan ataupun pelatihan Enterperneurship guna meningkatkan wawasan dan pengetahuan seputaran dunia bisnis berbasis Digital, dengan melakukan kajian dan analisis terkait peluang dan tantangannya.
  3. Menjalin kerjasama antar instansi atau lembaga terkait dalam mendukung kegiatan atau peranan pengembangan Ekonomi kreatif.

Ekonomi  kreatif  merupakan  konsep  ekonomi yang menjadikan  kreativitas  sebagai  dasar  dari kegiatannya. Industri kreatif dalah jantung bagi ekonomi kreatif. Pengembangan ekonomi kreatif ini   memiliki banyak manfaat, baik manfaat secara ekonomi maupun manfaat secara non ekonomis.

Pemuda katolik merupakan salah satu organisasi yang besar, yang tersebar ke seluruh penjuru Indonesia. Keterlibatan dalam kemajuan ekonomi negara Indonesia, bisa di tunjukan melalui pengembangan sektor ekonomi kreatif dengan memanfaatkan media digital.

oleh Adeodatus Arjon Deornay, Kader Pemuda Katolik Komcab Jakarta Pusat, Tugas Akhir KKD Pemuda Katolik Jawa Barat.

Daftar Pustaka :

  1. https://www.kompasiana.com/sebastianedward/5fdf35f0d541df3e3a1bc542/peluang-dan-tantangan-ekonomi-kreatif-dalam-pembangunan-nasional?page=2
  2. http://repository.ut.ac.id/4844/1/fekon2012-05.pdf
  3. Tim   Perdagangan  RI.2009. Studi  Industri Kreatif   Indonesia.   Update.   Jakarta.   Dept. Perdagangan Republik Indonesia
  4. (https://pemudakatolik-kotabogor.com/katolik-pemuda-dan-pemuda-katolik/)
  5. 20200724101536-PerkembanganEkoDig-compressed.pdf

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *