Press "Enter" to skip to content

JONAN: PEMUDA PENERUS PERADABAN MANUSIA

Share this:

KATOLIKTIMES.COM – Dalam rangka Memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2020, Ignatius Jonan memandang orang muda memiliki peran untuk meneruskan peradaban manusia ke depan.

Hal ini disampaikan dalam Diskusi Webinar Orang Muda Katolik (OMK) bertajuk Siapkah Omk Dengan New Normal.

KatolikTimes_SIAPKAH OMK DENGAN NEW NORMAL 1
Diskusi Webinar “SIAPKAH OMK DENGAN NEW NORMAL ?”

Diskusi tersebut dilaksanakan secara virtual melalui live streaming Youtube tepat dalam momentum hari lahirnya Pancasila.  Nampak para peserta webinar dari berbagai wilayah provinsi di Indonesia sangat berantusias mengikuti acara diskusi.

Dalam paparannya, Jonan juga menjelaskan bahwa “Covid-19 akan selesai apabila vaksin telah ditemukan dan diimplementasikan untuk penduduk dunia, ini akan menjadi tantangan besar World Health Organization (WHO)” terang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia periode 2016-2019, Senin (1/6/2020).

Jonan menilai proses pencarian vaksin atau obat Covid-19 akan memerlukan waktu dan koordinasi yang berjangka panjang.

OMK harus mulai menyesuaikan diri dan tidak kalah dalam proses ‘new normal’ ini, karena akan ada banyak penyesuaian dalam kehidupan kita” papar Jonan.

“Orang muda memiliki peran untuk meneruskan peradaban manusia ke depan” tambahnya.

Turut hadir diskusi beberapa narasumber diantaranya Mgr. Pius Riana Prapdi (Ketua Komisi Kepemudaan KWI), Sivia Halim (Diektur Konstruksi PT MRT Jakarta), dan Rhenald Kasali (Pendiri Rumah Perubahan).

Ketua Komisi Kepemudaan KWI, Mgr. Pius Riana Prapdi dalam diskusi memaparkan “Dalam membangun habitus baru, seperti saat sekarang (pandemi) sebagai orang muda harus mampu menjadi pemeran utama perubahan dalam habitus baru ini, menerapkan pengembangan solidaritas berskala besar (PSBB) dalam hal kesehatan dan keselamatan bersama,” tandas pria asal Sleman itu.

Uskup Keuskupan Ketapang, Mgr. Pius Riana Prapdi

Uskup Keuskupan Ketapang menambahkan, “Habitus baru hanya bisa digerakkan oleh orang yang memiliki hati karena mewabahnya pandemi membantu kita untuk merefleksi diri, apakah aku sudah berbuat bagi gereja bahkan dunia dengan sepenuh hati yang tulus serta pemuda yang mampu berbelarasa, berkomitmen dan berjejaring” ucapnya.

Disisi lain, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim dalam paparannya menginformasikan tentang data penurunan jumlah penumpang MRT di Jakarta yakni lebih dari 109.873 menjadi 1.406 penumpang per hari imbas dari pandemi.

Silvia juga menyampaikan beberapa kebijakan yang dilakukan perusahaan milik pemerintah provinsi DKI Jakarta selama wabah Covid-19, antaranya menutup tujuh stasiun seperti Stasiun Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora Mandiri, Senayan, ASEAN, Blok A. dan Stasiun Haji Nawi.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Silvia Halim

Lebih lanjut dikatakan, memasuki masa transisi new normal pihak MRT juga akan terus menjaga dan memastikan proteksi pegawai selain penumpang selalu dalam keadaan sehat selama berada di lingkungan stasiun ataupun di dalam gerbong kereta.

Sementara itu, Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa berbicara sesuatu baru bisa dikatakan mudah juga sulit. Tak dipungkiri ditengah pasti ada goncangan dan ketakutan.

“Diketahui manusia sifatnya ingin menguasai alam. Paus Fransiskus pernah berkata, Tuhan selalu mengampuni umat manusia, sebaliknya manusia terkadang mengampuni sesamanya, tetapi alam tidak akan toleransi kepada seisi bumi ketika sudah marah, ujar Pendiri Rumah Perubahan itu.

Pendiri Rumah Perubahan, Prof. Rhenald Kasali

Rhenald Kasali menyorot isu pendidikan. Ia mengungkapkan, “Jika berbicara pendidikan perubahan ada yang kasat mata dan tidak kasat mata. Kasat mata seperti kemajuan penggunaan teknologi hingga cara pengajaran pendidikan yang berbeda karena pemanfaatan teknologi sendiri. Tidak kasat mata meliputi ketidaksiapan orangtua dalam mendampingi proses belajar anak dari rumah,” terangnya.

“Sebagai orang muda harus mampu menjaga aktivitas pekerjaan, harus terus mengasah skill, demi mempersiapkan habitus baru dan masuk kenormalan baru karena kita telah masuk dalam ketidakpastian” tutupnya. (PC/KT)

Be First to Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *